Sabtu, 01 Mei 2010

Pigmentasi Warna Ikan Cupang Hias (Betta splendens) dengan Penambahan Suplemen Limbah Kulit Udang

Kamis, 04 Januari 2010 10:00
Pembimbing : Abdul Karim, S.Si

Ikan cupang (Betta splendens) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Berbagai warna-warni indah pada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen (chromatophore) yang terletak pada kulit ikan. Ikan cupang (Betta Splendens) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya seperti bentuk, tampilan dan warnanya. Keindahan bentuk sirip dan warna sangat menentukan nilai jual. Warna pada ikan cupang mempunyai fungsi yang signifikan, yaitu sebagai pengenal jenis yaitu dari tampilan pola dan corak warna pada tubuhnya juga sebagai proteksi diri dari ancaman pemangsanya (Purwakusuma, 2007). Keindahan warna pada ikan ini dimunculkan pada periode-periode tertentu, khususnya pada saat menjelang musim kawin. Kondisi lingkungan yang mempunyai intensitas pencahayaan yang tinggi akan membuat warna ikan semakin cerah. Kadar pH air yang tepat untuk ikan cupang berada pada kisaran 6.7 - 7.5 dengan kesadahan air berada pada kisaran 1-3 dh (Rennald, 2007).

Pigmnetasi Ikan Cupang
Pada umumnya pewarnaan tubuh ikan merupakan mekanisme pergerakan butiran pigmen yang dikendalikan oleh hormon-hormon tertentu sebagai akibat reaksi terhadap kondisi lingkungan ikan yang bersangkutan. Oleh karena itu, ikan bisa tampak berbeda pada kondisi lingkungan berbeda. Warna atau pola warna atau corak warna dasar ikan sepenuhnya ditentukan oleh faktor genetik ikan yang bersangkutan. Tampilan warna ikan selain ditentukan oleh jumlah dan konsentrasi sel-sel warna, juga ditentukan oleh kedalaman letak sel tersebut dalam lapisan kulit. Ikan tidak dapat membuat sendiri pigmen warna (de Novo) oleh karenanya harus disuplai dari makanan yang dimakan. Karena itu, jika ikan diberi makan yang tidak mengandung pigmen warna yang dibutuhkan, maka ikan tersebut akan kehilangan warnanya (Anonim, 2007).

Permasalahan yang dihadapi oleh hobiis maupun pembudidaya ikan cupang hias antara lain pada peningkatan kecerahan warna kulit ikannya, untuk mengatasi masalah tersebut telah dicoba dengan pemberian suplemen tambahan yang spesifik untuk warna ikan misalnya: (1) Astaxanthin untuk membangkitkan warna merah; (2) Lycantin untuk membangkitkan warna kuning; (3) Metil testosteron untuk membangkitkan warna biru; (4) Spirulina untuk membengkitkan warna hijau, biru (Anonim, 2007).

Biaya yang relatif mahal untuk membeli suplemen-suplemen di atas menjadi kendala bagi pembudidaya ikan cupang hias yang mempunyai modal terbatas, oleh karena itu perlu adanya terobosan baru untuk menghasilkan suplemen yang murah namun tidak kalah dalam hal kualitas. Limbah kulit udang merupakan limbah yang dihasilkan dari produsen terasi yang menggunakan udang sebagai bahan bakunya. Kulit udang banyak mengandung protein dan kitin (Kariada et al, 2005). Salah satu kandungan proteinnya adalah karoten yang berdasar penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa karoten mampu meningkatkan warna ikan. Menurut Susana Widjaja (1993), salah satu pilihan sumber protein adalah tepung limbah udang. Tepung limbah udang merupakan limbah industri pengolahan udang yang terdiri dari kepala dan kulit udang. Proporsi kepala dan kulit udang diperkirakan antara 30-40% dari bobot udang segar. Faktor positif bagi tepung limbah udang adalah karena produk ini merupakan limbah.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi limbah kulit udang terhadap peningkatan kecerahan warna ikan cupang hias (Betta splendens), mengetahui proses pengolahan yang tepat agar kulit udang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerahan warna ikan cupang hias (Betta splendens), untuk mengetahui dosis yang efektif dari pemberian limbah kulit udang terhadap peningkatan kecerahan warna kulit ikan cupang hias (Betta splendens). Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu: (1) memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya para peternak ikan cupang hias (Betta splendens) mengenai manfaat dan cara pengolahan limbah kulit udang serta pemberian dosis yang tepat dalam meningkatkan kecerahan warna ikan cupang, (2) sebagai bahan rujukan dalam penelitian lebih lanjut, khususnya dalam hal teknologi pakan ternak ikan, (3) mendorong pengembangan teknologi produksi pakan alternatif berbasis bahan lokal dengan mutu protein tinggi.

Penelitian tersebut menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan metode post test only control group design. Pada penelitian ini digunakan 24 ekor ikan cupang yang dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan di mana tiap kelompok terdiri atas 6 ekor ikan cupang. Adapun dosis yang digunakan untuk masing-masing kelompok perlakuan sebagai berikut : 0,1 gr kulit udang/10 gr pelet; 0.5 gr kulit udang/10 gr pelet; 1 gr kuilt udang/10 gr pelet. Data yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Ekologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada bulan April-Juni 2009.

Instrumen dan Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data pigmentasi warna kulit ikan cupang (Betta splendens) dilakukan dengan cara : Pertama, mengambil gambar ikan cupang dengan kamera pada akhir minggu I dan Minggu II penelitian. Kedua, mencatat pH medium (air) ikan cupang pada setiap pemberian pakan dan pada hari terakhir perlakuan. Ketiga, mencatat suhu medium ikan cupang setiap pemberian perlakuan dan hari terakhir pengamatan Keempat, mencatat intensitas cahaya yang mengenai lingkungan medium ikan cupang pada setiap pengamatan. Kelima, pada akhir pengamatan, membandingkan hasil pengamatan pada minggu I dan Minggu II kemudian dianalisis secara deskriptif. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah : 1) Kamera Digital Cannon seri EOS 350D, 2) pH meter, 3) Termometer, 4) Lux Meter Digital 5) Software Color GIMP.

Hasil penelitian
Hasil pengukuran tingkat kecerahan pigmentasi warna ikan cupang dengan metode skor tingkat kecerahan warna dengan software color GIMP pada system operasi linux menunjukkan terjadi peningkatan kecerahan pada warna kulit ikan cupang hias (Betta splendens). Berdasar kan hasil pengamatan pada masing-masing kelompok menunjukkan adanya peningkatan intensitas kecerahan warna pada kulit ikan cupang. Hal ini ditunjukkan oleh kelompok P1 dan P3 yang memiliki intensitas peningkatan kecerahan warna kulitnya pada tiap periode pengamatan warna. Kelompok perlakuan pada periode ke-3 memiliki kriteria skor warna yang paling tinggi ditunjukkan dengan P1 (7,67); P2 (7,00); dan P3 (8,33). Hal ini menunjukkan penambahan suplemen limbah kulit udang terhadap pelet ikan cupang memiliki peran dalam peningkatan kecerahan warna ikan cupang.

6 komentar:

  1. Terima kasih info nya, sangat membantu..
    Btw saya boleh minta dalam bentuk file penelitian/jurnal? Mau saya jadikan literatur.. terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
  2. Bisa minta daftar pustakanya mas ? :-)
    Alif.aunurrofiq@gmail.com
    Terima kasih.

    BalasHapus
  3. makasih bgaimna cara membudidayakan ikan cupang?

    BalasHapus
  4. aslkum, alat untuk mengukur kecerahan warna itu bentuknya gimana ya? terima ksh sblmny

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Sangat bermanfaat, cara mengeluarkan dan menaikkan warna ikan cupang ada disini : cara mengeluarkan warna ikan cupang

    Informasi selengkapnya tentang ikan cupang ada di sini : cupang sehat

    BalasHapus