Rabu, 05 Mei 2010

SPERMA IKAN

Pengertian Sperma
sperma didefinisikan sebagai larutan spermatozoa yang berada di dalam larutan seminal dan dihasilkan oleh hidrasi testes, atau salah satu bagian dari alat reproduksi ikan.

pengertian semen berbeda dengan sperma. Secara keseluruhan, cairan putih dan kental yang dikeluarkan dari alat kelamin lelaki saat ejakulasi disebut semen. Sedangkan “makhluk” kecil yang berenang-renang di dalam semen disebut spema.

Pengertian Spermatozoa
spermatozoa merupakan sel padat dan sangat khas, tidak tumbuh atau membai diri serta tidak mempunyai peranan fisiologis apapun pada hewan yan menghasilkannya, semata-mata hanya untuk membuahi telur pada jenis yang sama.

Morfologi Spermatozoa
Secara morfologis spermatozoa terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian kepala dan bagian ekor, pada bagian kepala mengandung bahan genetik (inti sel) yang dilapisi oleh akrosom dan membran plasma, bagian ekor terdiri dari bagian tengah yang mengandung mitokondria, bagian utama dan bagaian ujung terdiri dari fibril-fibril
morfologi spermatozoa ikan mas sangat sederhana, terdiri dari kepala dan ekor. Bagian kepala berbentuk membulat (spherical) dan bagian leher mengalami reduksi, cahaya memanjang 10 sampai 20 kali dari panjang ekornya. Ekor sperma berguna sebagai organ renang. Pada saat di keluarkan dari alat kelamin jantan, spermatozoa beada dalam seminal plasma. Campuran seminal plasma dengan spermatozoa disebut milt. Inti spermatozoa terdapat pada bagian kepala yang mengandung kromosom, dan tiap kromosom mengandung gen pembawa sifat.


Fisiologi Spermaozoa
menyebutkan bahwa spermatozoa dapat mengeluarkan “ androgamen” yang terdiri dari enzim hyaluronidase, antifertilizin, akrosin, dan zat penelur, enzim-enzim ini berguna dalam proses fertilisasi telur. Spermatozoa pada ikan sangat simple, kepalanya berbentuk bola dengan kromatin lebih tebal dan mengecil pada bagian belakang (intermediate).
Spermiasi
Spermatozoid dikeluarkan dari siste dan menampak diri pada cahaya tebal antara September dan Oktober, tetapi belum sampai pada saluran different (spermiasi) pada ikan Oktober, November. Kemampuan gerak dan daya memijahnya masih lemah. Beberapa minggu kemudian setelah periode pematangan sperma dapat digunakan periode spermiasi dapat berlangsung beberapa bulan, kualitas sperma menurun setelah Januari, Februari


Proses Pembentukan sperma
Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa (berasal dari bahsa yunani kuno yang berarti benih dan makhluk hidup) adalah sel dari sistem reproduksi jantan. Sel sperma akan membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi embrio. Peran aktif spermatozoa sebagai gamet jantan sehingga penting dalam keberhasilan munculnya individu baru oleh karena itu di dalam reproduksi sering diperlukan adanya standart kualitas spermatozoa

Proses perkembangan spermatozoa
perkembangan spermatozoa bermula dari tiap spermatogonium ertambah ukrannya dan dnamakan spermatocyte primer. Pada spermatocyt primer, choromosom memendek dan menebal, bentuk spindel dan susunan tetrad secara random pada bidang equatorial. Kemudian dari tetrad menjadi 2 sel dengan n chromosom yang dinamakan spermatocyte sekunder atau 2 n chromatid. Spermatocyte primer kemudian pecah menjadi 4 spermatid masing-masing terdiri n chromosom, jumlahnya haploid. Kemudian diikuti pembelahan kedua, tiap spermatid mengalami metamorphose. Ini merupakan gamet yang masak disebut spermatozoa.


Kualitas Sperma
Mikroskopis
Selain tampilan sperma secara makroskopis hasil pemeriksaan secara mikroskopis lebih menentukan kondisi kualitas kesuburan sperma. Tiga parameter penting yang menentukan kualitas sperma secara mikroskopis adalah konsentrasi spermatozoa, bentuk normal spermatozoa dan kemampuan gerak spermatozoa

Makroskopis
Secara makroskopis disebut baik jika volumenya lebih darii 2 ml dalam sehari ejakulasi, berwarna agak keputihan, terdapat gumpalan seperti jelly yang disebut koagulum dan baunya khas sepertikaporit

Biokimiawi
perbedaan umur pejantan yang berpengaruh terhadap kualitas sperma ini disebabkan oleh perbedaan energi yang ada dalam sel sperma. Persediaan energi tergantung pada asupan nutrisi.

Viabilitas Sperma
Kemampuan hidup (viabilitas) spermatozoa sangat dipengaruhi oleh suhu dan secara umum akan hidup lebih lama dalam suhu rendah. Penurunan suhu dari suhu kamar ke suhu dingin dan suhu baru perlu di lakukan secara bertahap untuk menghindari cold shock

Motilitas Sperma
Lama penyinaran sperma berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa pasca pembekuan, fasilitas dan daya tetas telur ikan mas. Semakin lama sperma disimpan akan terjadi penurunan terhadap motilitas, fertilitas, dan daya tetas telurnya

Cara Pengawetan Sperma
Pengawetan sperma untuk beberapa lama perlu dicampur dengan bahan pengencer yang mampu menjamin kebutuhan fisik dan kimiawinya. Pemakaian bahan pengencer dimaksudkan untuk mengurangi aktifitas spermatozoa sehingga menghambat pemakaian energi dan dapat memperpanjang hidup spermatozoa tersebut. Berkurangnya aktifitas spermatozoa menyebabkan produksi asam laktat menurun sehingga penurunan PH menjadi terhambat akibatnya mengurangi pengaruh negatif terhadap kehidupan spermatozoa

Hormon Yang Mempengaruhi Sperma
Proses terbentuknya, spermatogonia sangat dipengaruhi oleh keadaan hormon-hormon FSH, LH dan testosteron, disamping itu sel-sel pemeliharaan (sel-sel testos) mempunyai peranan yang sangat penting .

Syarat Ekstender
mengemukakan bahwa sebaikanya pengencer memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :
1. Bahan pengecer hendaknya murah, sederhana dan praktis dibuat namun mempunyai daya preservasi tinggi.
2. Pengencer harus mempunyai unsur – unsur yang hamper sama sifat fisik dan kimianya dengan semen dan tidak boleh mengandung zat – zat yang bersifat toksik atau bersifat racun, baik terhasap sperma maupun terhadap betina.
3. Pengencer harus tetap mempertahankan dan tidak membatasi daya fertilisasi sperma, pengencer tidak boleh terlalu kental sehingga menghalang – halangi pertemuan antara sperma dan ovum dan menghambat fertilisasi.
4. Pengencer harus memberi kemungkinan pergerakan sperma sesudah pengencer, dimana sperma masih dapat terlihat agar dapat ditentukan kualitasnya.

Macam-macam Eksterder
macam-macam larutan pengencer, yaitu:
1. Bahan pengencer larutan fruktosa terdiri dari 103 mm NaCl, 22 mm KCl, 130 mm CaCl2, 3,30 mm fruktosa, 79,9 mm glyserin, kuning telur 10% dan DM SO4 10%.
2. Bahan pengencer larutan ringer terdiri dari 7,5 g NaCl, 0,29 KCl: 0,265 gr CaCl2.2H2O.0,29 NaHCO3 dan aquadest 100 mL kemudian ditambah kuning telur 10 % dan praso 10% dari volum pengenceran.
3. Bahan engenceran NaCl fisiologis terdiri dari NaCl fisiologis yang dibuat dengan cara melarutkan 9 gr NaCl dalam 1 liter aquadest kemudian ditambah kuning telur 10% dan priso 10% dari volume pengencer.

Perbedaan Sperma Ikan Sakit (Stress) dan Ikan Sehat
sperma disenut baik jika memenuhi persyaratab dari aspek makroskopis dan mikroskopis. Secara makroskopis maksudnya dapat terlihat mata, sedangkan mikroskopis maksudnya yang teramati dengan bantuan alat mikoskop. Secara makroskopis disebut baik jika volumenya lebih dari 2 mL dalam sekali ejakulasi, berwarna keputihan, terdapat gumpalan seperti jelly yang disebut keagulan dan baunya khas seperti kaporit. Jika volumenya kurang dari 2 mL saat ejakulasi mungkin itu karena ejakulasi tidak sempurna, misalnya karena cemas. Namun, bila volume saat ejakulasi selalu sedikit (kurang dari 2 mL), mungkin ada masalah hormonal, yaitu kadar testosteron yang rendah atau kurang. Jika sperma berwarna kemerahan mungkin ada peredaran. Sedangkan sperma yang berbau tidak seperti seharusnya, misalnya amis, mungkin karena ada infeksi. Dalam proses keluarnya sperma (ejakulasi), lazimnya, setelah sperma cair keluar kemudian secara berurutan keagulan mengalir, tampilannya seperti jelly. Jika dalam pemeriksaan laboratoris didapatkan konsentarsi spermatozoa lebih dari 20 juta sel benih dalam tiap mL cairan sperma, konsentrasi sperma baik. Selanjutnya, apabila spermatozoa yang ada lebih 50 persen mampu bergerak cepat dan lebih 50 persen punya bentuk sel normal, morfologi dan motilitas sperma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar